STRATEGIC SERIES: Leadership Era

The Early Theorists

(Mid-1800 – Akhir 1930-an)



Para peneliti dalam kelompok ini memandang kepemimpinan sebagai suatu produk dari sekumpulan kekuatan. Mereka tidak mempertimbangkan interaksi antara para pemimpin dan situasi yang berkaitan dalam membahas kepemimpinan. Sejumlah teori yang menjadi bagian dari ini adalah Great Man Theories, Trait Theories, dan Environmental Theories. Teori kepemimpinan Great Man mencoba untuk menjelaskan kepemimpinan sebagai suatu hal yang merupakan keturunan (heredity). Konsepnya adalah pemimpin secara genetik memiliki kualitas unggul (superior) yang membedakannya dengan para pengikutnya. Trait Theories memfokuskan pada perbedaan kepribadian yang mungkin dimiliki oleh para pemimpin. Sifat-sifat seperti tinggi, berat, penampilan, inteligensia, pengetahuan, dominasi, dan inisiatif menjadi hal-hal yang diteliti. Sedangkan Environmental Theorists berpendapat bahwa munculnya seorang pemimpin yang hebat sebagai akibat dari waktu, tempat, dan keadaan. Latar belakang (setting) atau lingkungan dari aktifitas seseorang haruslah sesuai untuk mendorong munculnya kepemimpinan.





The Interactive Theorists

(1940 – 1960)



Dari awal hingga pertengahan tahun 1900-an teori-teori kepemimpinan yang baru mulai mengamati hubungan interaktif dalam mempelajari kepemimpinan yang berlawanan dengan memandang sifat-sifat kepemimpinan sebagai suatu karakter individu yang terisolasi. Terdapat dua teori yang termasuk disini, yaitu: Personal-Situational Theories dan Interaction-Expectation Theories. Personal-Situational Theories meneliti pengaruh interaktif dari gaya kepemimpinan dan faktor-faktor situasional. Studi mengenai kepemimpinan mestinya meliputi sifat-sifat afektif, intelektual, dan tindakan dari seseorang dan juga kondisi spesifik berkaitan dengan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang. Konsep Interaction-Expectation Theories adalah semakin meningkat interaksi antara seorang pemimpin dengan para pengikutnya akan meningkatkan rasa saling menghormati (mutual respect) dan membantu dalam membentuk budaya kelompok.





The Organizational Theorists

(1960 – Akhir 1970-an)



Pada bagian ini meliputi sejumlah teori yang menyelidiki hubungan antara pemimpin dan organisasi. Terdapat dua teori yang termasuk pada bagian ini, yaitu: Humanistic Theories dan Task-Relationship Theories. Humanistic Theories melihat interaksi atau pengaruh dari kepemimpinan terhadap pengembangan suatu organisasi yang efisien. Proposisinya adalah tergantung dari pemimpin untuk memodifikasi organisasi dalam rangka memberikan kebebasan bagi setiap individu untuk merealisasikan potensi yang mereka miliki sekaligus memberi kontribusi pada pencapaian tujuan kelompok. Para peneliti dalam kelompok Task-Relationship Theories berpendapat bahwa metode kepemimpinan dapat dengan baik dipandang dengan mempergunakan grid. Kepentingan produksi digambarkan pada aksis horizontal dan kepentingan para individu digambarkan pada aksis vertikal.





The Modern Theorists

(1981 – 1999)



Pengembangan teori-teori kepemimpinan yang terkini menggambarkan perilaku kepemimpinan dalam hal bagaimana kepemimpinan tersebut dapat mempengaruhi perilaku para pengikutnya. Masuk dalam kelompok ini adalah Behavioral Theories yang kemudian mengarah pada investigasi dari teori kepemimpinan transformasional dan transaksional. Asumsi dasar dari teori perilaku adalah perilaku pemimpin akan mendorong perilaku spesifik dari para pengikutnya. Perilaku para pengikutnya tersebut menyebabkan pemimpin terkait untuk menginterpretasikan tindakannya (original action) yang dapat memperkuat atau menghilangkan perilaku selanjutnya yang sama dari para pengikutnya. Pendekatan perilaku dalam kepemimpinan menjelaskan bahwa apa yang dilakukan oleh para pemimpin dalam kerjanya berkaitan dengan efektifitasnya sebagai pemimpin.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.